MANADO- Realisasi APBD 2021 di Dinas Pendidikan Daerah Provinsi (Disdikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) baru sekira Rp 400 miliar dari total Rp1,2 Triliun.
“Saya minta penjelasan kepada ibu kepala dinas (kadis), dari data yang anda berikan dimana untuk Disdikda Sulut total dana APBD 2021 alokasi anggaran kurang lebih Rp1,4 triliun,” tegas Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut James Tuuk, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin (27/3/2021).
Lanjut Tuuk, kemudian belanja tidak langsung Rp1,2 triliun. Tetapi sampai realisasi sampai bulan agustus 2021 data ini menunjukan baru 32,6 persen.
“Tolong dijelaskan belanja tidak langsung baru sekitar Rp400 miliar dari pagu anggaran Rp1,2 triliun,” ujar dia.
Kepala Disdikda Sulut Grace Punuh mengatakan, memang untuk penyerapan di Disdikda Sulut banyak dana-dana terutama data “APBN yang di APBD-kan” jadi misalnya penyerapan yang ada dari tiap-tiap anggaran sampai agustus masih untuk kegiatan rutin kantor masih normal tapi untuk realisasi yang terlambat disini.
“Realiasasi DAK 25 persen penyerapan dan itu nanti masuk di bulan September,” tegas dia.
Menurut dia, kami akui karena dari awal perubahan yang terjadi itu mau bilang mendadak tidak juga karena dari awal swakelolah mendadak jadi kontraktual.
“Jadi mohon ijin saya sudah konsultasi dengan kejaksaan, karena proyek tender banyak sekali. 200 yang mendadak harus dikerjakan kontraktual,” terang dia.
Lanjut dia, kami siap salah agak terlambat tapi sampai saat ini masih dimonitor, kami juga kerjasama dengan kepala sekolah untuk pengawasan di 15 kabupaten/kota.
“Kami ada juga tim untuk penelitian kontrak dan lainnya itu yang menjadi kendala perubahan yang terjadi,” beber dia.
“Terus terang SDM yang di dinas dikda kurang jadi itu salah satu kendala. Saya tidak berani jalan kalau belum siap karena memang pengadaan barang dan jasa kami tetap konsultasi dengan pimpinan,” tutup dia. (valentino)