Kisah Negeri AyamAsal-Muasal Desa Lai di Sitaro Sulawesi Utara

oleh -559 Dilihat
oleh
Kapitalau (Kepala Desa) Lai Yon Hendrik Pontolondo. (ist)

ONDONG, Manadonet.com – Desa Lai Kecamatan Siau Tengah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), dahulu memiliki julukan negeri ayam karena ayam merupakan satwa yang diagungkan kala itu. Tak heran ayam menjadi simbol dari asal-usul nama desa di bawah kaki Gunung Tamata Siau tersebut.

Kapitalau (Kepala Desa) Lai Yon Hendrik Pontolondo, menuturkan, Desa Lai berasal dari kata Laine yang artinya ekor ayam. “Konon dahulu Gunung Tamata menyerupai seekor ayam. Dimana dilihat dari arah selatan, puncak gunung yang disebut Pusunge adalah berbentuk kepala ayam dan memanjang ke arah utara yang ujungnya berada di posisi daratan berbentuk seperti ekor ayam atau disebut Laine. Oleh para leluhur dinamai Desa Laine,” terang Yon, Kamis (2/12/2021).

Menurut dia, mengungkapkan, warga Desa Laine dahulu hidup bercocok tanam dan ayam menjadi satwa yang diagungkan. Bagaimana tidak, leluhur melakukan ritual dari darah ayam jantan dengan harapan perkebunan menjadi subur bebas dari serangan hama. “Ritual dilakukan saat mulai berkebun. Para leluhur akan mengumpulkan ayam-ayam jantan kemudian di adu untuk bertarung. Mirip sabung ayam, namun tidak ada perjudian. Kemudian darah dari ayam dikumpulkan pada suatu wadah dan diletakan diatas batu. Seterusnya para leluhur pun menari dan bernyanyi. Ini juga merupakan bentuk ibadah karena saat itu Injil belum masuk. Bahkan, saat kedukaan akan ada sabung ayam,” ucapnya lagi.

Lanjut kapitalau kelima Lai ini, mengatakan, seiring dengan berjalan waktu ritual tersebut mulai ditinggalkan warga. “Saya berkeinginan melestarikan kembali peninggalan para leluhur. Mungkin nanti akan hadir patung-patung ayam karena ini merupakan simbol atau ikon Desa Lai,” ujar Yon.

Dia menambahkan, Desa Laine kemudian menyatu dengan Beong dan Salili dengan nama Desa Kalumpang sebelum bergabung dengan Desa Paniki. “Desa Laine kembali memisahkan diri dari Desa Paniki. Tahun 1997 didefinitifkan dengan nama Desa Lai. Dinamakan Lai agar lebih mudah diucapkan serta diingat. Adapun pemerintahan Lai pertama dipimpin oleh Hendrik Pangulimang kala itu,” pungkasnya.

Sekadar referensi, Desa Lai diapit oleh Desa Salili, Beong, Kelurahan Paniki atau berjarak 1,5 kilometer dari Kota Ondong Ibu Kota Kabupaten Sitaro. Saat ini, putra terbaik asal Desa Lai adalah Ketua KPU Kabupaten Sitaro Stevanus Kaaro. (Jackmar Tamahari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.