MINUT, Manadonet.com- Isu penculikan anak di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) adalah hoax.
“Itu tidak benar, itu hoax,” tegas Kapolres Minahasa Utara (Minut), AKBP Bambang Yudi Wibowo, kepada Manadonet.com, Senin (6/12/2021).
Terkait kronologisnya, Menurut dia, pada Minggu (5/12/2021), sekira Pukul 19.00 Wita di Perum Asabri Desa Kolongan Tetempangan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut, menurut keterangan Saksi DK menjelaskan, mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada keributan di depan pangkalan ojek.
Kemudian saksi langsung menuju ke lokasi yang diinformasikan. Dan pada saat saksi sampai dilokasi didapati bahwa kedua orang yang diisukan tentang penculikan anak tidak benar.
“Kedua orang tersebut baru selesai melakukan terapi atau pijat di desa Koltem di rumah Pak Manto,” terang dia.
Lanjut dia, menurut keterangan Saksi FL menjelaskan, pada awalnya saksi bersama dengan ET baru selesai melakukan terapi atau pijat di desa Koltem.
Kemudian saat dalam perjalanan menuju ke rumah, ET langsung keluar dari dalam mobil, dan terjadi tarik menarik antara saksi dengan ET Sehingga menimbulkan kecurigaan dimata masyarakat.
“Saksi juga menjelaskan bahwa ET mengalami depresi. Bahwa informasi yang beredar di tengah masyarakat tentang dugaan penculikan anak tidaklah benar, hal tersebut dibuktikan juga dengan adanya penjelasan dari keluarga ET bahwa perempuan tersebut mengalami depresi,” jelas dia.
Sebelumnya, viral video berdurasi 2 menit 34 detik menampilkan sosok Adik Keysia yang tinggal di Maumbi, Kabupaten Minahasa Utara, yang menceritakan sejak awal dirinya diincar oleh para penculik yang menurutnya adalah tiga orang wanita.
Saat itu menurut Keysia, terjadi pada siang menjelang sore ketika dia sementara duduk di depan rumah, karena kebetulan memang tidak ada siapapun di dalam rumahnya. (valentino warouw)