AARS Sulap Wajah Manado di Awal Desember, Ornamen Natal Hiasi Pusat Kota dan Jadi Lokasi Spot Foto Baru

oleh -148 Dilihat
Ornamen dan pernak-pernik Natal yang menghiasi Jalan Piere Tendean, Kota Manado.

MANADO, Manadonet.com — Awal Desember, suasana Natal di Kota Manado makin terasa.

Lagu-lagu Natal menggema di pusat pembelanjaan, rumah-rumah warga hingga di dalam angkutan kota (mikrolet).

Selain itu, wajah Kota Manado juga berubah drastis. Ornamen Natal terpajang di sudut-sudut kota dan menjadi pemandangan istimewa bagi warga Manado dan sekitarnya.

Kota Manado memang sangat dikenal dengan kemeriahannya jika menyambut Natal dan perayaan akhir tahun.

Tak heran, pemerintah kota dalam hal ini Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Andrei Angouw serta Richard Sualang (AARS), sejak jauh jauh hari sudah menginstruksikan untuk memperindah kota dengan hiasan Natal.

Salah satu spot foto favorit warga yang dibuat Pemkot Manado untuk memeriahkan Natal dan Tahun Baru.

Saat ini jika berada di sepanjang Jalan Boulevard hingga Zero Point 45, masyarakat dimanjakan dengan hiasan ornamen Natal yang dipasang sepanjang Jalan Piere Tendean oleh Pemerintah kota Manado.

Selain itu, di depan tempat pembelanjaan Manado Town Square (Mantos) dan Megamall di Kawasan Megamas masyarakat dapat menikmati lampu hias berukuran besar bertuliskan I Love Manado.

Di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) 45 Pemerintah Manado memasang Pohon Natal berukuran raksasa yang tersusun dari ratusan pot bunga dilingkari lampu hias ditambah objek air mancur yang menjadi andalan spot foto untuk diabadikan warga.

Di depan kantor Walikota Manado ada spot foto tema kelahiran Yesus dan juga kendaraan tema Natal yang diparkir di jalanan bahkan Lapangan Sparta Tikala yang dikelilingi lampu hiasan.

Pohon Natal raksasa yang terpajang di depan Kantor Gubernur Sulawesi Utara.

Sama halnya di Kantor Gubernur Sulut terdapat Pohon Natal ukuran besar di lapangan dan lampion serta lampu hias yang di gantung di depan kantor Gubernur yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.

“Kalau liburan Natal di Manado suasananya sangat terasa, hampir seluruh kota terdengar lagu Natal serta hiasan pernak-pernik Natal,” kata Vivi, warga Sario yang ditemui berbelanja ornamen Natal di pusat kota.

Dirinya mengaku Manado adalah Kota Toleransi, karena ketika Natal semua merayakan dan yang berjualan juga ada umat Kristiani dan umat Muslim.

“Tidak dapat dipungkiri kalo Manado ini kota toleransi hari raya Natal semua merayakannya dengan senang dan sukacita,” ucapnya.

Hajah Fatimah, salah satu pedagang ornamen Natal di kompleks Pasar 45 mengatakan, dirinya hampir setiap tahun menyiapkan anggaran khusus untuk membeli keperluan Natal dan dijual di tokonya bagi umat Kristen yang akan merayakan Natal.

Wanita Muslim ini menyebut, di kompleks Pasar 45 ini sebagian besar yang menjual ornamen Natal adalah warga Muslim.

Kerlap-kerlip lampu Natal menghiasi Lapangan Sparta Tikala Manado.

“Ini menjadi bagian dukungan kami warga Muslim untuk saudara kami umat Kristen dalam menyambut serta merayakan Natal, dengan cara membantu menyiapkan ornamen Natal,” tutur Fatimah.

Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang, memuji kerukunan antar umat beragama yang terjalin selama ini. “Bukti Manado rukun dan damai,” kata Sualang.

Dia pun berpesan bagi warga yang akan merayakan Natal untuk bisa merayakan dengan sukacita dan damai. “Silahkan menghias bagian rumah dengan pernak pernik Natal sesuai dengan kebutuhan masing-masing, jika bisa ornamen Natal di pasang depan rumah sehingga keindahan Natal bisa dinikmati semua warga,” pungkasnya. (rds/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.