MANADO, Manadonet.com — Kualitas tidur memberi pengaruh signifikan pada peningkatan kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe dua.
Ini merupakan hasil penelitian literature review Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado (Polkesdo) Janbonsel Bobaya S.Pd, M.Kes.
Menurut dia, dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa kualitas tidur dengan kadar gula darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2.
“Secara umum pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki lama tidur yang panjang namun tidur lelapnya pendek sehingga efisiensi tidurnya buruk, hal ini disebabkan pasien diabetes mellitus tipe 2 mengalami poliurin dan nokturia yang mengganggu tidurnya yang mengakibatkan pasien bangun tengah malam untuk buang air kecil,” ujar Janbonsel.
Dia menjelaskan, kualitas tidur yang buruk akan mengakibatkan aktivitas saraf simpatik akan meningkat, kadar kortisol dan hormone pertumbuhan (GH) juga meningkat.
“Kedua hormon ini di dalam darah dapat berbentuk glukosa sehingga akan mengakibatkan kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemi),” ungkapnya.
Lanjut dia, gangguan tidur pada pasien DM tipe 2 disebabkan oleh adanya keluhan berkemih yang sering dialami di malam hari (nokturia), keluhan haus (polidipsi) dan keluhan lapar (polifagia) yang menyebabkan pasien akan sering terbangun sewaktu tidur sehingga hal tersebut akan berdampak pada durasi kualitas tidur pasien (Cunha et al 2010).
Seperti yang dialami sejumlah pasien diabetes tipe II di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, pasien DM tipe II di ruang rawat inap Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado memiliki lama tidur yang panjang namun tidur lelapnya pendek sehingga efisiensi tidurnya buruk.
“Empat pilar utama pengendalian DM Tipe 2 berupa edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis, perlu juga kualitas tidur yang baik. Kualitas tidur yang buruk bagi pasien adalah sering berkemih di malam hari, makan berlebihan sebelum waktu tidur, stres dan kecemasan yang berlebihan serta peningkatan suhu tubuh dapat menggangu pola tidur di malam hari,” pungkas Janbonsel.
Sekadar diketahui, pencarian literature dilakukan oleh penulis pada bulan April-Juli 2020. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung namun diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu.
Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal yang relevan dengan tema yang telah di tentukan yang bereputasi nasional. Pencarian literatur dalam literature review ini menggunakan satu database yaitu Google Scholar. (rds/*)
Baca selengkapnya artikel kesehatan STUDI LITERATUR HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH DM TIPE II – PDF