FGD Permasalahan Ketenagakerjaan Lulusan Vokasi, Polimdo Dengarkan Argumen Politik

oleh -623 Dilihat

MANADONET.COM – Dalam rangka pengumpulan data dan analisis data terkait permasalahan ketenagakerjaan lulusan vokasi, Politeknik Negeri Manado (Polimdo) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan nara sumber dari enam bidang sesuai dengan metode pendekatan STEEPV (Social, Tecnological, Economic, Environmental, Political dan Value).

FGD yang telah berlangsung sejak, Rabu (17/01/2024) hingga Jumat (19/01/2024), Polimdo mencoba mendengarkan argumen politik dengan menghadirkan politisi senior, Inggried Sondakh dan Akademisi Fisipol, Novie Revlie Pioh.

Di awal FGD, Inggried Sondakh yang diketahui sebagai Legislator Sulut tiga periode ini menegaskan, kebijakan politik sangat menentukan terkait pendidikan hingga ketenagakerjaan, dimana prioritas anggaran diturunkan di setiap instansi terkait.

“Kebijakan politik dituangkan ke kebijakan anggaran, yang kemudian dijadikan program untuk diturunkan ke instansi terkait,” kata Inggried Sondakh.

Menurut Inggried Sondakh, pemerintah perlu mengambil kebijakan yang pro rakyat sesuai dengan tujuan pembangunan. Dimana kebijakan harus dituangkan pada aturan sebagai bukti nyata untuk mengorientasikan pembangunan.

“Perlu ada kontribusi penguasa dalam hal ini pemerintah terhadap pembangunan secara keseluruhan, melihat dari kebutuhan masyarakat,” tutur Inggried.

Di sisi lain, akademisi Fispol Unsrat, Novie Revlie Pioh memaparkan, secara substansial politik tidak lepas dari kekuasaaan, yang tujuannya mensejahterakan masyarakat.

“Untuk mencapai tujuan mensejahterakan masyarakat, maka perlu dibangun Partai politik (Parpol) yang personilnya berkualitas,” kata Novie Pioh.

Menurut Dekan Fispol Unsrat ini, personil Parpol yang berkualitas yang nantinya akan menduduki kursi penguasa hingga lembaga politik.

“Namun, masa saat ini sistem pemilu tidak didasarkan pada kapasitas dan kapabilitas figur. Ini melemahkan kekuasaan yang ada sekarang,” tuturnya.

Lanjut dikatakan Novie Pioh, nama baik institusi yang meluluskan tenaga kerja harus dijaga.

“Dunia usaha melihat tidak hanya kemampuan individu, mereka juga melihat lembaga yang mendidik. Tergantung figur pimpinan, mampu membangun kerjasama dengan dunia usaha serta dijalankan dengan baik dan konsisten,” tukas Novie Pioh. (CL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.