MANADONET.COM – Setelah beberapa waktu lalu menggelar Focus Group Discussion (FGD) pengumpulan data dan analisis workforce planning, maka sebagai bentuk tindak lanjut dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), maka pihak Konsorsium Pendidikan Tinggi Vokasi Sulawesi Utara yang didalamnya adalah Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Politeknik Nusa Utara, dan Akademi Komunitas Mapanawang Manado, menggelar FGD analisis Inovation Planning, yang dilaksanakan di Hotel Sentra Minut pada Jumat-Sabtu (17-18 Mei 2024).
Sesuai pantauan media dalam pelaksanaan kegiatan ini para narasumber dari pihak Pemerintah Provinsi Sulut selaku mitra kerja program ini pun menyampaikan beberapa inovasi yang sudah dan sementara dijalankan oleh pemerintah.
Stenly Mandagi, S.P, MSi, selaku perwakilan dari Dinas Pertanian dan Peternakan menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan sebuah inovasi yakni sistem pertanian organik.
“Semenjak Covid-19 melanda kami dari Dinas melakukan program ‘Mari Jo Bakobong’, dan hal ini sukses membantu mempertahankan ekonomi daerah, dan kini ketika terjadi konflik Rusia-Ukraina menyebabkan harga pupuk meningkat maka kami pun mengatisipasi hal tersebut dengan sebuah inovasi sistem pertanian organik”, ujar Mandagi.
Demikian halnya dengan Dinas Perikanan dan Kelautan yang diwakili oleh Deyne Rondonuwu, S.Pi, MSi, dimana ada salah satu inovasi yang telah mereka lakukan yakni dengan pelatihan jenis-jenis pengolahan ikan.
“Kami berikan pelatihan agar para pelaku usaha perikanan memiliki skill seperti penggaraman dan pengeringan ikan seperti ikan teri dan ikan garam yang ada di Minsel, kemudian pengasapan seperti cakalang fufu, dan bahkan membuat kecap, itu semua adalah inovasi yang kami lakukan untuk menambah nilai produk para pelaku usah”, ucap Deyne.
Sementara itu Stevie Kaligisi, SE, MM, Ak, CA yang merupakan Ketua Konsorsium Pendidikan Tinggi Vokasi Sulut menyampaikan bahwa betapa pentingnya kegiatan ini dalam pelaksanaan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di provinsi Sulawesi Utara.
“Salah satu indikator penting yang ingin dicapai dari program ini yakni Inovasi Planning, jadi kami ingin mendapatkan masukan-masukan dari berbagai latar belakang baik itu akademisi maupun pemerintah selaku mitra dalam program ini, agar bisa memperoleh rumusan tentang inovasi yang sedang dijalankan dan bagaimana inovasi itu kedepan, secara khusus di empat sektor unggulan di Sulut yaitu sektor pertanian, perikanan dan kelautan, pariwisata, dan jasa”, ungkap Kaligis.
Kaligis pun menambahkan dalam kegiatan ini tentunya ada target yang ingin dicapai.
“Dari inovasi planning ini ada target tentunya yang ingin kami capai, dimana kami ingin dari tim ini menghasilkan satu inovasi yang bisa di implementasikan pada tahun 2025, jadi inovasi ini bisa melalui pendekatan budaya, teknologi maupun struktur organisasi, dengan tujuan memiliki nilai tambah”, pungkas Stevie Kaligis.
Dalam dua hari pelaksanaan kegiatan FGD ini pihak Konsorsium Pendidikan Vokasi Sulut ini pun menghadirkan para narasumber diantaranya ; mewakili Pemerintah Provinsi Sulut yakni Henry Kaitjily, SH selaku Kadis Pariwisata, Stenly Mandagi, S.P, MSi dari Dinas Pertanian dan Pertenakan, Deyne Rondonuwu, S.Pi, MSi dari Dinas Perikanan dan Kelautan, Jimmy Ranti, S.Sos, MSi dari Balitbang, sementara itu mewakili para akademisi yakni
Prof DR Joshian Nicolad Schaduw SIK MSI selaku akademisi dari Fakuktas Perikanan dan Kelautan Unsrat, Dr.Ir. Diane Pioh,M.Si dari Akademi Pertanian, Prof. Dr. Bet El Silisna Lagarence, MMTour, dari Polimdo dan Dr. Steven Runtuwene, SST, M.Eng.
Sementara untuk Tim Pelaksana kegiatan ini yaitu Stevie Kaligis, SE, MM, Ak, CA, sebagai Ketua Tim Pelaksana dan para anggota yang terdiri atas Melky Paendong, SE, MBA, Arifmanuel Kolondam, SE, MM, Ely John Karimela, S.Pi, M.Si, Stendy Sakur, SST, M.Kom, Tony Alalinti, S.Kom, MM.Kom, Marlin Lolowang, S.Th, Priskila Surentu, S.Ter.M, Veren Turangan, SE.(CL)