MANADONET.COM- Anggota Bawaslu Sulut Steffen Linu menjadi narasumber pada sosialisasi produk Hukum Pemilihan yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Sulawesi Utara bersama Siswa-Siswi SMA Kristen Tomohon, Jumat, 22 November 2024
Pada kesempatan itu, Linu mengajak para siswa-siswi sebagai pemilih Pemula untuk terlibatk aktif bersama Bawaslu mengawasi jalannya tahapan Pilkada.
“Sebentar lagi kita akan masuk tahapan Masa Tenang, setelah itu Pungut-Hitung Suara, Kami (Bawaslu) mengajak para Pemilih Pemula untuk bersama kami, mengawasi jalannya tahapan Pemilihan,” ujar Linu.
Bawaslu bertugas mengawasi, selain mengawasi Bawaslu juga berwenang mencegah terjadinya pelanggaran. Untuk itu kami mengajak semua elemen untuk terlibat termasuk Pemilih Pemula, lanjut Linu.
Selain itu, Linu juga menyoroti beberapa hal diantaranya, potensi isu negatif di Media sosial dan potensi politik uang pada masa tenang dan hari H pemilihan.
“Pemilih pemula saat ini melek dengan teknologi informasi, kami berharap agar seluruh siswa dan siswi untuk menyebrakan informasi positif di ruang media sosial, jangan sampai terjebak dengan isu hoax dan ujaran kebencian, bijaklah dalam bermedia sosial,” ajak Linu.
Ia menambahkan, terkait Potensi politik uang perlu menjadi perhatian semua pihak termasuk para siswa.
“Politik uang ini merupakan ancaman bagi penyelenggaraan Pilkada kita, jika terbukti terlibat, maka yang diancam bukan hanya pemberi tapi juga penerima,” ungkap Steffen.
Linu menjelaskan, “sanksi Politik uang itu tidak main-main, pidana penjara minimal 3 tahun, dan maksimal 6 tahun sedangkan denda minimal 200 juta dan maksimal 1 milyar,“ jelas Linu.
Oleh karena itu, ia mengajak para pemilih pemula untuk bersama-sama menolak potensi politik uang pada Pilkada, tutup Linu. (rds)
