MANADONET.COM – Dra Maryke Alelo MBA akhirnya resmi dilantik sebagai Direktur Politeknik Negeri Manado (Polimdo) untuk periode 2024-2028.
Maryke Alelo dilantik Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro melalui daring yang dilaksanakan di lantai IV kantor pusat Polimdo, Jumat (13/12/2024) yang disaksikan langsung jajaran akademisi Polimdo.
Pelantikan Maryke Alelo diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Mendiktisaintek No 11/m/kep/2024 tentang pengangkatan Direktur Polimdo periode 2024-2028, yang dilanjutkan pengambilan janji jabatan didampingi rohaniawan mengikuti ucapan menteri.
“Keputusan ini berlaku sejak tanggal pelantikan atau serah terima jabatan,” tutup Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Usai pelantikan, Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam sambutannya mengatakan, pelantikan Direktur Polimdo merupakan sebuah amanah yang mengandung tangung jawab besar seorang pemimpin dalam menciptakan perubahan positif bagi kemajuan kampus politeknik.
“Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah. Pemimpin itu harus mampu menginspirasi serta mendukung terciptanya lingkungan akademisi yang kondusif, bagi para mahasiswa mapun dosen serta tenaga pendidikan. Selain itu, pemimpin harus mampu merespon tantangan jaman dan menjadikan kampus ini sebagai tempat lahirnya generasi bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Oleh karena itu, Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro menghimbau dan mengajak seluruh civitas akademika Polimdo untuk mendukung Maryke Alelo dalam menjalankan tugasnya.
“Keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya terletak pada prestasi akademik, Oleh karena itu mari kita bersama mendukung pemimpin baru kita dalam mewujudkan visi dan misi dengan asas kebersamaan,” tukas Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Sementara itu, Maryke Alelo saat ditemui usai pelantikan mengatakan untuk rencana kedepan setelah dilantik, dirinya akan memperkuat internasionalisasi program dan penguatan kegiatan kemahasiswaan yang produktif dalam menghasilkan karya inovatif.
“Yang masih perlu ditingkatkan, bagaimana menjadi mahasiswa produktif, mahasiswa yang bisa mengembangkan tidak hanya hard skill tapi juga soft skill,” tutur Maryke Alelo.