Program Asta Cita Prabowo-Gibran Karya Nyata untuk Rakyat Menuju Indonesia Emas

oleh -242 Dilihat
Akademisi Unsrat Manado, Prof. Dr. Starry Rumengan. (ist)

MANADONET.COM – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka langsung tancap gas menghadirkan sejumlah inovasi dan terobosan untuk kesejahteraan rakyat.

Program-program untuk mensejahterakan 282.477.584 penduduk Indonesia yang tersebar di 38 Provinsi, 514 kota dan kabupaten, terangkum dalam Asta Cita Prabowo – Gibran.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Prof. Dr. dr. Starry Homenta Rampengan SP.JP (K) FIHA, FICA, FACC, FAHA, FESC, MARS, mengakui program Asta Cita adalah suatu karya nyata pemerintahan Prabowo-Gibran untuk rakyat Indonesia.

Termasuk dapat menuntaskan sejumlah tantangan di bidang kesehatan yang dihadapi masyarakat Indonesia. Baik di perkotaan maupun di pedesaan. “Antara lain, akses kesehatan yang tidak merata. Di perkotaan memiliki kendala tersendiri dalam hal penanganan darurat seringkali terkendala dengan persoalan administrasi dimana pasien bukan berdomisili di daerah tersebut. Akan tetapi butuh pelayanan cepat dalam hal ini perlu adanya solusi konkret. Sementara di pedesaan atau daerah perbatasan seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas,” ujar Prof Starry.

Pasalnya, lanjut dia, rumah sakit dan fasilitas kesehatan cenderung terpusat di pusat kota. Sementara daerah terpencil sering kekurangan tenaga medis, fasilitas dan peralatan medis yang memadai. “Penyakit tropis dan gizi buruk merupakan suatu fenomena masyarakat setiap waktu bisa menjadi persoalan bagi pemerintah. Sehingga wajib ada solusi konkret yang dipersiapkan,” tambah Prof Starry.

Begitu juga dalam hal penyuluhan dan kesehatan masyarakat, harus intens dan fokus dilakukan pemerintah. “Mengenai program yang berkelanjutan untuk waktu yang akan datang, keterkaitan antara dunia pendidikan dan kedokteran dalam rangka menciptakan generasi yang unggul tentunya pendidikan kedokteran yang mengedepankan kualitas dan integritas. Untuk itu, perlu adanya terobosan yaitu peningkatan kualitas pengajaran, kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan lokal serta perlu adanya kolaborasi dan inovasi dalam dunia kedokteran,” tukas Prof Starry.

Sementara itu, Aktivis Sosial dan Kesehatan, Muhamad Ismail berpendapat bahwa sebaik apapun program Asta Cita tapi tidak adanya dukungan dari stakeholder serta instrumen pendukung lainnya maka program tersebut menjadi sia-sia. “Karena setiap program membutuhkan biaya yang bersumber dari APBN yang tidak kecil jumlahnya,” ungkapnya.

Terpisah, Surtati Salmiyah, Pemerhati Sosial Kemasyarakatan menyebut, Program Asta Cita Prabowo-Gibran menjadi instrumen penting untuk dapat mewujudkan Indonesia Emas. “Lewat program Asta Cita akan mencetak generasi unggul sehingga target Indonesia Emas akan tercapai,” pungkas Surtati. (kit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.