MANADONET.COM- Bawaslu Sulut menggelar rakor terpadu penyelenggara pilkada Sulut, di ruang command center Bawaslu, Senin, 7 Oktober 2024.
Rakor dihadiri Ketua DKPP RI Heddy Lugito, Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh, Ketua KPU Sulut Kenly Poluan dan anggota Bawaslu Steffen Linu.
Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh mengatakan, rakor diikuti PPK, PPS dan PKD se Sulut.
“Sengaja kami hadirkan seluruh penyelenggara se Sulut untuk membahas persiapan pilkada yang sedang berlangsung,” ujarnya.
Ketua DKPP Heddy Lugito mengatakan, saat ini publik sedang menyorot kinerja KPU dan Bawaslu sampai ke jajaran bawah.
“Semua mata publik akan menyorot. Karenanya apa, karena saat pilkada ini bintangnya adalah KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu,” ujarnya.
Dikatakannya, KPU dan Bawaslu adalah penjaga demokrasi. Di tangan kedua lembaga ini pemilu bisa berjalan dengan baik.
Lugito kembali mengingatkan soal etik penyelenggara pemilu. Menurutnya persoalan etika itu bukan persoalan benar dan salah namun juga termasuk perkataan.
“Etika adalah perbuatan dan perkataan patut dan tidak patut,” katanya.
Lugito menekankan pentingnya menjaga etika termasuk menghindari pertemuan dengan peserta pilkada. Sebab hal itu bisa berimbas pada potensi laporan ke DKPP.
Lugito juga memuji Sulut sebagai salah satu provinsi yang bebas PSU saat pemilu lalu. Ia meyakini, keberhasilan itu berkat kerja keras KPU dan Bawaslu.
“Luar biasa provinsi Sulawesi Utara ini sangat membanggakan. Padahal pada IKP, Sulut masuk dua besar se Indonesia namun saat pemilu tak ada PSU,” ungkapnya.
Ketua KPU Kenly Poluan meminta semua penyelenggara bisa melaksanakan mekanisme sesuai dengan ketentuan.
“Kalau ada masalah bisa dicarikan solusinya,” tuutp dia. (rds)