MANADO, Manadonet.com – Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.
Dari penelitian yang dilakukan Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado, Yanni Karundeng dan Maykel Kiling di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado didapati, bahwa gaya hidup dan kepatuhan berobat merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan perawatan atau pengobatan.
“Kesimpulannya, gaya hidup pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan berobat memiliki hubungan. Sehingga dapat dikatakan semakin baik gaya hidup maka semakin baik pula menjalani pengobatan diabetes mellitus,” ujar Yanni Karundeng dan Maykel Kiling.
Diketahui, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya hidup pada pasien diabetes mellitus dan mengetahui kepatuhan berobat pasien diabetes mellitus serta menganalisa hubungan gaya hidup pasien diabetes mellitus.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang ditentukan secara accidental sampling. Yaitu peneliti mengambil sampel yang kebetulan ada saat dilakukan penelitian, dengan kriteria inklusi.
Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat signifikan α < 0,05.
Hasil analisis univariat menunjukan sebagian besar responden dengan gaya hidup kurang baik sebanyak 45 (72,6%), kepatuhan berobat terbanyak dengan kategori tidak patuh sebanyak 45(72,6%).
Hasil analisis bivariat menunjukan nilai p=0,000< 0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan gaya hidup pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan berobat.
Berikut lampiran hasil penelitian Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado, yang disusun oleh Yanni Karundeng dan Maykel Kiling. (rds/*)
Baca selengkapnya HUBUNGAN GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN BEROBAT DI RSU GMIM PANCARAN KASIH KOTA MANADO
